Sejarah Perkembangan Otomasi Industri
Pada
tahun 1932, Nyquist mengembangkan suatu prosedur yang relatif
sederhana untuk menentukan kestabilan sistem loop tertutup pada
basis respon loop terbuka terhadap masukan tunak (Steady State)
Sinusoida.
Pada tahun 1934, Hazien memperkenalkan istilah servo
mekanisme untuk sistem kontrol posisi, membahas desain servo
mekanisme relay yang mampu mengikuti dengan baik masukan yang
berubah.
Pada dekade 1940-1950 pemakaian sistem kontrol otomatis
telah berkembang, mulai tahun 1960 dengan berkembangnya
perangkat peralatan (plant) dengan multi masukan dan multi keluaran
maka sistem kontrol menjadi semakin kompleks.
Selanjutnya secara berangsur angsur mulai memanfaatkan
komponen elektronik-mekanik seperti relay, dan komponen elektronik
seperti transistor. Perkembangan selanjutnya telah semakin cepat
setelah ditemukannya komponen mikroelektronik dalam bentuk IC
(Integrated Circuit) pada awal tahun 1960–an.
Teknologi Otomasi
semakin berkembang dengan pesat sejak munculnya mikroprosesor
pada tahun 1973, sejak itu teknolologi otomasi telah memasuki
berbagai sektor kegiatan manusia, baik yang secara khusus misalnya di dalam dunia manufaktur, maupun secara umum dalam berbagai
bentuk barang yang ada di sekeliling kita seperti Telefak, Mesin suci
dan sebagianya.
Mesin cuci modern biasanya menggunakan sistem
otomasi loop tertutup, sehingga proses pencuciannya dapat diprogram
seperti yang diharapkan.
Teknologi Otomasi yang pada awalnya banyak diartikan
sebagai pemakaian suatu sistem pengatur yang mampu menggerakan
suatu kontruksi mekanik (manipulator) secara mandiri tanpa campur
tangan manusia, dewasa ini makin berkembang dengan
dimasukkannya pengertian tentang kemampuan untuk mengatur
pengolahan data secara mandiri.
Dalam aplikasinya kegiatan proses
produksi kedua cakupan pengertian di atas pada dasarnya sangat
banyak digunakan.
Pengertian teknologi otomasi yang didefisinikan
sebagai penggunaan sistem pengatur yang mampu menggerakkan
suatu manipulator atau kontruksi mekanik secara mandiri tanpa
campur tangan manusia melahirkan suatu disiplin ilmu baru yang
disebut sebagai mekatronika.
Proses produksi industri manufaktur mobil maupun sepeda
motor di Indonesia sudah semakin pesat. Meski dengan jumlah
karyawan yang sedikit namun mampu menghasilkan produk yang
banyak dan dengan kualitas yang sama baiknya.
Pada dasarnya
teknologi otomasi dibedakan menjadi dua, yaitu fixed automation
(otomasi tetap) dan flexible Automation (otomasi fleksibel). Kontruksi
fixed automation biasanya masih menggunakan peralatan mekanik.
Sedangkan fleksibel automation sudah menggunakan sistem pengatur
berbasis komputer. Sistem pengatur berbasis komputer dirancang
agar mudah dirubah sesuai dengan kebutuhan. Sebagai contoh penggunaan robot industri, gerakan robot dapat dirubah
sesuai dengan kebutuhan, juga penggunaan mesin perkakas
CNC.
Teknologi modern ditandai dengan penggunaan fleksible
automation yang semakin meluas. Fleksible Automation akan terus
berkembang sejalan dengan perkembangan mikroeletronika yang
mendasar
Pemanfaatan teknologi otomasi pada proses produksi meliputi
bidang yang sangat luas, dari kegiatan seperti pada bagian Product
Design, Production Planning dan Control, Inventory Control, Sales
dan Marketing, Engineering, Industrial Engineering banyak yang lebih
berupa pengolahan secara otomatis data elektronis, sedangkan
teknolgi otomasi yang banyak di terapkan adalah dalam bidang
produksi.
Pemanfaatan teknologi otomasi dalam proses produksi
merupakan sebagian kecil saja dari penggunaan teknologi tersebut.
Sebagian besar aplikasinya dimanfaatkan secara luas dalam
kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Proses otomasi yang dapat kita
lihat sehari-hari antara lain: mesin cuci otomatik, sistem pengisian
tandon otomatik, pengering tangan otomatik, dan sebagainya.
Dalam
pembahasan selanjutnya, akan dibahas lebih jauh teknologi otomasi
yang diterapkan dalam industri pengolahan serta pemesinan logam.
Pembahasan akan lebih diarahkan pada teknologi otomasi dalam
bentuk pengaturan gerak manipolator atau konstruksi mekanik yang
terdapat dalam berbagai bentuk peralatan pabrik.
Pengaturan yang
akan dikembangkan berbasisi pada sistem kontrol pneumatik, hidrolik,
elektrik, dan juga mekanik.
Rancangan konstruksi dari berbagai peralatan di atas ada yang
dapat dibuat secara umum sehingga dapat diproduksi secara masal,
seperti mesin perkakas CNC robot industri, berbagai jenis conveyor,
AGV dsb nya, namun ada pula yang harus dirancang secara khusus
untuk jenis pemakian tertentu seperti mesin-mesin khusus, Jiq dan
Fixtures.
Pemilihan peralatan yang sesuai dengan proses produksi
yang hendak dilakukan merupakan tahap awal yang sangat
menentukan tinggi rendahnya effisiensi proses produk tersebut.
Pemilihan yang salah merupakan cacat bawaan yang akan sukar
untuk diperbaiki nantinya, tanpa melakukan penggantian peralatan
yang salah tersebut secara keseluruhan.
Posting Komentar untuk "Sejarah Perkembangan Otomasi Industri"