Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemilihan pendekatan model Transportasi

Pemilihan pendekatan model Transportasi

Pemilihan pendekatan model Transportasi - Kebijakan transportasi yang akan diambil atau diputuskan oleh para pengambil keputusan biasanya menggunakan hasil perencanaan dan pemodelan transportasi sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan. 

Oleh sebab itu, para pengambil keputusan lebih mempunyai wewenang dalam menentukan kebijakan yang akan ditentukan dibandingkan dengan para perencana transportasi.

Hal ini karena para pengambil keputusan memperhitungkan faktor yang lain, seperti lingkungan, keamanan, pertahanan, ekonomi, dan sosial budaya yang mungkin tidak (pernah) terpikirkan oleh para perencana transportasi. 

Model transportasi yang diabaikan oleh para pengambil keputusan bukan saja merupakan pemborosan, tetapi dapat membuat frustrasi para perencana transportasi. 

Jadi, dapat dikatakan bahwa hasil perencanaan dan pemodelan transportasi merupakan alat bantu bagi para pengambil keputusan dalam menentukan kebijakan yang akan diambil, bukan sebagai penentu kebijakan. 

Oleh karena itu, Tamin (1988a) dan Ortuzar and Willumsen (1994) mengusulkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan pendekatan analitis yang akan dipakai, antara lain yang berikut ini. 

1 Pengambilan keputusan 

Hal yang perlu diperhatikan di sini antara lain apakah keputusan tersebut bersifat strategis, taktis, atau operasional. Sifat keputusan tersebut dapat menentukan tingkat kedalaman analisis; apakah hanya faktor transportasi saja atau ada faktor lain yang ikut mempengaruhi atau ikut terpengaruh. 

Dari sisi sistem transportasi, apakah kita hanya tertarik pada kebutuhan akan pergerakan saja atau termasuk juga sistem prasarananya dan lain-lain? Pertanyaan mengenai berapa banyak pilihan yang harus dipertimbangkan dalam menentukan suatu kebijakan transportasi juga merupakan hal yang perlu diperhatikan. 

2 Persyaratan ketepatan 

Ketepatan hasil kajian perencanaan dan pemodelan transportasi sangat diperlukan dan tergantung pada tujuan kajian tersebut. 

Ketepatan data sangat menentukan ketepatan hasil pemodelan, sedangkan ketepatan data sangat tergantung pada jumlah data yang dikumpulkan, kualitas peralatan yang digunakan untuk mendapatkan data tersebut serta kualitas surveyor yang menggunakan peralatan tersebut. 

Menatar surveyor sebelum melaksanakan survei dan penjelasan manual peralatan merupakan suatu usaha yang tepat dalam meningkatkan ketepatan data. 

3 Tersedianya data yang dibutuhkan 

Data merupakan permasalahan utama dalam pemodelan. Terbatasnya data dari sisi kualitas dan kuantitas menyebabkan hasil pemodelan tidak mempunyai ketepatan yang tinggi. 

Selain itu, sistem transformasi data yang tidak begitu baik menyebabkan data tersebut sangat susah didapat, meskipun sudah tersedia. 

Fasilitas faksimili merupakan alat bantu utama dalam proses transformasi data. Pada saat sekarang ini, fasilitas internet telah pula tersedia dan bisa didapat dengan biaya yang sangat murah yang memungkinkan data bisa langsung didapatkan pada saat yang bersamaan dengan kegiatan pengumpulan data (waktu-nyata). 

4 Kemutakhiran pemodelan 

Pemodelan adalah pencerminan dan penyederhanaan realita. Jadi, semakin kita dapat mencerminkan realita, dapat dikatakan model tersebut menjadi semakin baik. 

Akan tetapi, untuk mencapai hal tersebut biasanya dibutuhkan dana yang sangat besar dan data yang sangat banyak. Karena keterbatasan biaya dan waktu, kemampuan memilih model yang tepat sangat dibutuhkan yang harus sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu. 

5 Sumber daya yang tersedia 

Hal ini menyangkut dana, data, perangkat komputer, termasuk paket program yang tersedia, kemampuan peneliti, dan seterusnya. Dua jenis sumber daya yang perlu digarisbawahi di sini adalah waktu dan tingkat komunikasi dengan para pengambil keputusan dan masyarakat. 

Waktu merupakan hal terpenting − jika hanya sedikit waktu yang tersedia dalam penentuan kebijakan, maka melakukan pemodelan sesederhana mungkin akan lebih baik daripada pemodelan yang menyeluruh. 

Selain itu, adanya komunikasi yang baik dengan para pengambil keputusan serta masyarakat sebagai pengguna akan mengurangi permasalahan. 

6 Persyaratan proses data 

Mungkin salah satu pertanyaan yang timbul di sini adalah seberapa besar kemampuan perangkat komputer yang diperlukan? Jawabannya, mungkin tidak perlu terlalu besar karena satu komputer jinjing sudah mempunyai kemampuan yang sangat besar dan kecepatan proses yang sangat tinggi dengan harga yang cukup murah. 

Hambatan utama dalam memproses data tersebut adalah kemampuan manusia dalam mengumpulkan, mengkodefikasi, memasukkan data, menjalankan program, dan menafsirkan keluaran dari program tersebut. 

7 Tingkat kemampuan perencana dan peneliti 

Biaya pelatihan biasanya cukup tinggi sehingga langkah yang terbaik adalah menggunakan model yang ada seefisien mungkin sambil mempelajari dan memahami model lainnya yang lebih baik. Jumlah perencana atau peneliti yang banyak serta berkualitas baik sangat diperlukan. 

Peningkatan kemampuan para peneliti tidak perlu dilakukan melalui pendidikan formal karena membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang mahal. Pelatihan atau penyuluhan merupakan salah satu hal yang sangat efektif untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Bona Pasogit
Bona Pasogit Content Creator, Video Creator and Writer

Posting Komentar untuk "Pemilihan pendekatan model Transportasi"

close